Minggu, 10 Januari 2010

RUJAK ES KRIM KHAS JOGJA


   Hmm…mendadak saya teringat pada makanan khas yang satu ini. Ya, rujak es krim. Perpaduan yang nyaris sempurna dari rujak serut dan es krim (baca: es puter!). Sensasi pedas-manis-asam-dinginnya itu lho, mantabbb dan bikin ngiler!

    Kalau dulu, saya biasa menikmati es puter yang suka lewat di depan rumah saya (di Bandung-pen) itu dengan roti tawar atau saya kombinasikan dengan astor dan wafer stick. Tapi, makan rujak es krim-nya Jogja, bisa beda banget sensasinya di lidah. Pernah suatu sore, sepulang ngajar, saya bela-belain “memburu” ibu penjual rujak es krim langsung ke rumahnya! Ngidam? Enggak sih, hanya ketagihan…hehehe…

   Sederhana, murah meriah, pas di kantong mahasiswa (dan ibu rumah tangga ^_^), dan rasanya top abiss. Es krimnya nggak terlalu lembut, tapi enak. Dipadu dengan rujak buah yang diserut dan diberi sambal rujak.

   Cara menikmatinya? Terserah Anda. Biasanya penjual menyajikannya di sebuah mangkuk, dengan meletakkan rujak serut dan bumbunya terlebih dahulu. Lalu diberi es puter di atasnya. Ada yang makannya satu-satu, ada juga yang langsung campur dan aduk. Happ! Wow…mantab…

   Cara membuat rujak es krim ini gampang-gampang susah sebetulnya. Kalau mau buat es puternya, berarti harus punya alat untuk bikin es puter. Tapi, gampangnya, beli saja es puter di tukang lewat! Beres, kan? Anda bisa tinggal buat rujak serut dan sambalnya saja.

    Kalau Anda sedang berada di Jogja, jangan lupa mampir untuk memburu jajanan yang satu ini. Biasanya, penjual rujak es krim suka mangkal di kaki lima atau lesehan. Di sekitar Lembah UGM ada, saya pernah menemukannya mangkal disana. Atau di depan Mirota Kampus, di depan hotel HYATT, atau yang paling enak dan yummy—menurut saya lho—itu di Pakualaman dan di Jl. Wonosari KM 10, depan gang masuk rumah saya dulu! Hehe…

Resep Rujak Serut Masakan Khas Indonesia - Dapur Makanan Tradisional Kuliner Nusantara

   Resep makanan membuat masakan Rujak Serut yang merupakan hidangan iseng-iseng halal, enak, nikmat, sedap, lezat dan bergizi mulai dari bahan-bahan pembuatan hingga tahap demi tahap cara membuatnya:

A. Bahan-Bahan Yang Diperlukan Untuk Membuat Rujak Serut Yakni :

1. ketimun potong melintang = 200 gram
2. kedondong kupas serut = 250 gram
3. nanas kupas serut= 250 gram
4. mangga muda kupas serut= 400 gram
5. bengkoang kupas serut= 0,5 kilogram
6. kerupuk mie = secukupnya
7. cabe rawit = 2 buah
8. cabe merah = 2 buah
9. pisang batu kupas = 1 buah
10. gula jawa / merah = 100 gram
11. terasi = 0,5 sendok teh
12. garam dapur = 0,5 sendok teh
13. asam jawa diberi sedikit air = 10 gram

B. Panduan Cara Memasak Rujak Serut Secara Bertahap Yaitu :

1. campur dan ulek bahan-bahan + pisang batu (selain krupuk mi dan buah sayur serut / potong). ini sebagai sambal rujak serutnya.
2. masukkan buah serut dan potongan mentimun ke piring atau mangkok lalu beri bumbu sambal di atasnya secukupnya. kemudian beri kerupuk.

-----

Tambahan :
   Resep Rujak Serut dan semua resep dapur lainnya adalah halal. Dapatkan banyak resep masakan rahasia lainnya di situs Organisasi.Org ini secara gratis cuma-cuma hanya untuk anda. Gunakan fitur pencarian yang ada di situs ini untuk mencari resep rujak-rujakan lainnya seperti aneka sajian hidangan sayur, sambal, lauk-pauk, kue basah, kue kering, minuman, cemilan, dll. Anda juga dapat berpartisipasi mengirimkan resep anda ke situs ini. Selamat masak, makan dan menikmati Rujak Serut.

Tentang Rujak Cingur Di Surabaya

   Rujak cingur. Makanan khas Surabaya ini sungguh menantang. Terbuat dari aneka buah-buahan (kedondong, mangga muda, belimbing, nanas, bengkuang, mentimun, krai segar –sejenis mentimun), sayur-sayuran (krai rebus, kangkung, kacang panjang, kecambah), tempe goreng, tahu goreng, lontong, tidak ketinggalan cingur dan kerupuk. Sungguh makanan yang bergizi dan memenuhi syarat kesehatan.

   Tetapi letak tantangannya bukan di situ. Bagi yang belum pernah merasakannya, tantangan pertama ada pada tampilannya yang campur aduk, berwarna hitam, jorok, sekilas bumbunya yang tercampur rata tampak lebih kotor dari lumpur. Warna hitam ini berasal dari petis udang yang diuleg bersama cabai, kacang tanah, bawang putih goreng, pisang batu muda, terasi, garam, dan gula.

   Tantangan kedua pada rasanya yang juga campur aduk. Dijamin mata merem-melek saking asamnya buah kedondong dan mangga muda, sementara mulut mendesis-desis kepedasan, sesekali ditingkah kriuk-kriuk suara gigitan kerupuk. Ada rasa manisnya juga, dari buah belimbing dan nanas. Asin, kalau kebanyakan garam. Bahkan kadang sedikit pahit, kalau... kacang gorengnya gosong!

   Tantangan ketiga terletak pada cingur. Seperti daging yang kenyal-kenyal empuk. Enak sih. Tapi asal tahu saja, yang dinamakan cingur ini sebenarnya moncong sapi!

He...?

   Mengerikan? Ya! Terutama saat kita melihatnya dipajang utuh di warung sambil menunggu rujak pesanan kita disiapkan. Ngeri rasanya membayangkan kita akan “beradu mulut” bahkan "melumat" mulut sang sapi, hiiii....!!! :D

  Sekalipun sekilas begitu “mengerikan”, yang sudah merasakan kelezatan rujak cingur umumnya merasa ketagihan. Untungnya makanan ini mudah ditemui di berbagai penjuru kota. Harganya bervariasi, dari Rp 2.000/porsi di kampung-kampung sampai Rp 35.000/porsi di Jl. Ahmad Jais (ini harga tahun lalu, entah sekarang, mungkin sudah naik lagi).

Fenomena Rujak Cingur dan Tahu Campur...

   Emmm mantap dah... begitu kata teman lama sambil keringatan karena pedas menikmati sensasi khas tahu campur di trotoar Jl. Garuda, Kemayoran, Jakarta Pusat. Seperti tidak puas, dia ancang-ancang mau memesan rujak cingur juga. ‘Mumpung ketemu So..menu langka, menu langka…’, dan begitu rujak cingur itu terhidang, dengan semangat reformasi, langsung sesendok dua sendok dan seterusnya, ulegan bumbu petis plus sayuran, tempe, tahu, lontong, timun dan cingur sudah pindah ke perutnya. Wuih, … sangat ganas dan bisa dibayangkan nasib organ pencernaannya menerima ‘pemasukan’ yang bercampur aduk seperti itu..hehe.:)

   Sejak awal sudah saya duga kalo Mbah Paul (begitu kami biasa guyon) pasti akan bilang begitu, mengingat makanan ini jarang ada di Jakarta, dan kalo pun ada, dijamin jumlahnya hanya sedikit, dan itu pun rasanya kadang..yah begitu saja, masih jauh dari rasa khas asli di kota asalnya, Lamongan dan Surabaya.

   Tahu Campur sendiri adalah makanan semacam sop sapi plus jerohan yang penghidangannya dicampur dengan petis, taoge rebus, slada, tahu, jemblem (semacam combro dari ketela pohon tapi tanpa isi) yang diiris kecil-kecil, plus mie keriting sebagai topping. Dihidangkan panas-panas, plus jeruk anget sudah cukup membuat Pak Bondan bilang ‘Mak Nyus..’ ato Fauzi Baadilah manggut-manggut sambil bilang ‘Ajiiiiiib‘…

   Sedangkan Rujak Cingur wujudnya berupa campuran irisan tahu, tempe, sayuran (taoge dan kangkung rebus), ulegan petis+kacang+pisang klampok mentah sedikit plus air aga adonan menjadi seperti pasta dengan Cingur sebagai khasnya. Lebih baik tidak perlu tahu apa cingur itu, karena kalo anda tahu bahwa cingur itu hidungnya sapi, saya yakin anda akan berpikir dua kali untuk mencaplok jenis makanan khas Jawa Timur ini. Ato kalo terpaksa, anda bisa melahapnya dengan merem…

   Yang jelas, benang merah dua jenis masakan ini adalah petis. Sebuah bahan eksotik yang terbuat dari udang atau ikan-ikan kecil sisa hasil tangkapan nelayan yang tidak laku dijual, diolah dan dibikin menjadi pasta berwarna hitam, dengan aroma khas sedikit amis dan rasa yang khusus. Petis menjadi bahan inti yang membedakan Tahu Campur dengan Sop Daging/Babat dan Rujak Cingur dengan Karedok atau Gado-gado…

   Mmm, bagi teman saya ini, menikmati Tahu Campur dan Rujak Cingur bukan sekedar menikmati sebuah hidangan, tapi ada nilai lebih untuk memenuhi hasrat kangen pada kampung kelahirannya. Lagi-lagi sebuah pelajaran untuk menghargai asal diri, dan penghormatan atas kenangan dimasa lalu yang tertuang dalam citarasa sebuah hidangan, untuk menjadi tenaga baru saat esoknya dia kembali bekerja…

   Begitulah, sepertinya akan ada wisata kuliner lanjutan, karena saat berpisah, teman yang satu ini masih berkata, ‘ So, ntar kalo kesini lagi, kita cari yang khas lainnya ya…‘

  Hmm, dan sudah terbersit dipikiran saya akan lezatnya Nasi Bebek ato Rawon..hehe, so pasti..the next…

Selamat menikmati….:)



 

Rujak yang mantap dah...

   Kalipah apo bandung yang satu ini berlokasi di jl kalipah apo 42
bandung. tempat makan enak yang satu ini sudah merupakan salah satu
ikon lotek di kota bandung. jangan menyebut diri orang bandung kalau
anda belum pernah mencicipi hidangan di lotek kalipah apo bandung ini.
begitupun sebaliknya, jika anda pengunjung yang ingin berwisata kuliner
di kota kembang bandung, anda bisa mencoba untuk merasakan makanan yang
merupakan salah satu ciri khas kota paris van java ini.

   Hanya saja jangan lupa, jika berkeinginan mencicipi lotek kalipah apo bandung
pada hari selasa, anda akan kecewa, karena lotek kalipah apo bandung
ini tutup pada hari selasa. selain hari selasa, lotek kalipah apo 42
bandung ini buka seperti biasa, yaitu pada jam 09.00 wib – 16.00 wib.
untuk lebih jelasnya, anda dapat menghubungi no telp +62 22 4205983
jika berkepentingan.
untuk anda yang berlokasi di jakarta dan sibuk,
jangan kecewa, lotek kalipah apo bandung ini membuka cabang di jakarta,
yaitu di jl batang hari 21 jakarta pusat, no telp nya adalah +62 21
3866139 dan +62 21 34832185.


   Menu yang tersedia di lotek kalipah apo bandung ini tentu saja adalah lotek,
bagi anda yang ingin memakai lontong untuk pengganti nasi putih, anda
bisa memesan di tempat makan enak yang satu ini. selain lotek sebagai
menu andalan tempat ini, tersedia pula aneka macam lauk pauk di etalase
kaca di seberang etalase yang menyediakan aneka macam minuman. etalase
lauk-pauk sendiri menyediakan berbagai macam lauk-pauk tradisional
indonesia, seperti oseng tahu, gudeg, sayur singkong, dan masih banyak
lagi lainnya. jadi bila di antara pengunjung ada yang ingin menikmati
hidangan lain selain lotek, pengunjung tidak akan kecewa karena
tersedia berbagai pilihan.


    Berbagai macam minuman tersedia disini, es cendol, es campur, es cocktail, es
cincau hitam, dan masih banyak lagi. tersedia pula berbagai macam kolak
dan bubur, seperti bubur sagurangi, bubur jali, bubur lemu, bubur
pacar, bubur ketan hitam, kolek campur dan kolek pisang. untuk
pengunjung yang ingin makan yang segar-segar dan menghilangkan rasa
kantuk, anda dapat mencoba aneka rujak seperti rujak asinan (rujak
cuka), rujak ulek, rujak campur, rujak tumbuk, ataupun rujak banci.
dijamin anda akan merasa segar kembali. apalagi sehabis menikmati lotek
kalipah apo yang menyisakan rasa manis dan rasa kacang di lidah.
soalharga? jangan khawatir, masih terjangkau murah meriah. seporsi lotek
kalipah apo bandung rp 10.000, sedangkan nasi putih rp 3.000, malah
bagi anda yang bukan penggemar lotek dan hanya ingin mencicipi saja,
anda bisa berbagi lotek dengan teman, kerabat, atau rekan anda dan
mencoba lauk pauk lainnya untuk menemani bersantap dengan nasi putih.
   
   Malah untuk urusan kerupuk di tempat kuliner yang satu ini juga menyediakan
berbagai macam jenis kerupuk, seperti kerupuk mie coklat, kerupuk
kuning, dan kerupuk udang. pokoknya biar lebih sip dah.

   Soal mengantri juga tak perlu cemas, lotek kalipah apo sebelumnya sudah
menyiapkan bumbu dasar lotek yang ada, jadi hanya tinggal menyesuaikan
hasil akhir dengan keinginan konsumen, seperti kadar pedas, dan
lain-lain. dapat dilihat dari foto yang ada (cobekan/layah) tempat
untuk mengulek, mengaduk atau mencampur lotek yang ada sedemikian
besar. sepertinya dipesan khusus untuk menampung sekian banyak lotek
supaya praktis untuk mengaduk. mantap bukan?


   Sekian dulu ulasan tentang lotek kalipah apo bandung ini, selamat menikmati
makanan di tempat kuliner bandung yang satu ini ! ingat, jangan
berkunjung saat hari selasa !